TANJABBAR – Hutan Mangrove merupakan salah satu destinasi wisata yang dimiliki Kabupaten Tanjung Jabung Barat saat ini. Namun sejak beberapa tahun terakhir tempat wisata ini seakan kurang mendapat perawatan.
Hal tersebut terlihat pada kondisi jembatan kayu sebagai akses penghubung ke destinasi wisata hutan mangrove ini yang sudah miring dan rapuh.
Akibatnya, akses menuju hutan mangrove tersebut sangat membahayakan bagi wisatawan yang akan berkunjung ke salah satu tempat wisata kebanggaan Kabupaten Tanjabbar ini.
Menangapi hal ini, Pemkab Tanjabbar dalam waktu dekat akan memetahkan serta mendorong dan mempercepat program wisata mangrove.
Hal ini disampaikan oleh Bupati Tanjung Jabung Barat, Drs. H. Anwar Sadat,M.Ag. Senin (14/6/21). Ia menyebutkan bahwa jika pihaknya mendorong agar Dispora percepatan program wisata mangrove ini.
” Kemarin saya sudah dua kali ke sana, melihat kondisi jembatan yang sangat memperihatinkan ini. Insyaallah mudah-mudahan kita minta persetujuan DPR, untuk menganggarkankan percepatan jembatan dan infrastruktur yang menuju ke arah mangrove.” Kata bupati.
Ia menjelaskan bahwa, memang situasi tanah untuk pembangunan ini struktur tanahnya memang harus di dirigit beton. Untuk itu kata dia melalui anggaran APBD murni nanti, akan diupayakan. Sehingga lebih mudah akses untuk masuk ke hutan mangrove tersebut.
” Kita baru bisa aksi pada tahun 2022 mendatang, karena yang kemarin kan saya tidak masuk dan pembahasannya.” Pungkasnya.(*/hb)