TANJAB BARAT – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tanjung Jabung Barat, merasa heran atas sikap Bupati Safrial memilih Walk Out pada Paripurna Pengesahan APBD Tahun Anggaran 2021, Senin (30/11/20).
Rasa heran tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua I DPRD Tanjabbar Ahmad Jahfar, SH. Ia menyebutkan bahwa hal semacam ini baru pertama kali terjadi di DPRD Tanjabbar.
Kata Jahfar, selama Ia menjadi anggota DPRD Tanjabbar selama tiga periode, walk outnya Bupati dalam Rapat Paripurna ini baru pertama kali terjadi.
Ia juga menyebutkan tidak mengetahui alasan Bupati Safrial walk out dalam rapat paripurna yang sebelumnya sempat di skor dua kali lantaran Safrial belum hadir.
“Kami juga tidak mengerti apa yang menjadi masalah pemda, karena dari awal pembahasan apbd ini biasa saja dan normal saja. Kami tidak mengerti sikap bupati hari ini dan kami jujur bingung juga,” kata Jahfar.
Politis Golkar ini menyebutkan bahwa mekanisme sebelum pembahasan Ranperda ABPD ini berjalan dengan normal. Adapun Pemkab Tanjabbar mengajukan RAPBD yang kemudian dilakukan pembahasan dan di lakukan secara normal.
“Pertama melalui paripurna di hadiri oleh kepala daerah dan jajaran. Sampai berlanjut rapat program apbd di komisi dan ini berjalan normal. Tidak ada sesuatu yang aneh, dan tidak ada yang luar biasa,” ungkapnya.
Di akui oleh Jafar bahwa memang ada program-program yang diusulkan oleh Pemkab Tanjabbar yang dilakukan stretching. Namun menurutnya hal-hal semacam itu adalah hal yang lumrah dan sering terjadi.
“Yang kita temui di komisi memang ada beberapa program yang tidak ada pencapain di dalam target program RPJMD, ini lebih banyak komisi tiga. Ini emang di stretching dan ini lumrah dan biasa saja,” Bebernya.
Di sisi lain, soal penyampaian Bupati ada perubahan skema pengajuan Pemkab, Jafar menyebutkan bahwa perubahan-perubahan tersebut telah di setujui oleh tim TAPD Kabupaten Tanjabbar. Hal tersebut juga berdasarkan usulan yang telah di bahas secara bersama-sama baik dari Tim TAPD, OPD bersama dengan dewan.
“Kami hanya mengambil hak budgeting di dprd. Jadi itu juga sudah di bicarakan bersama di tim tapd dan opd. Misal menjadi naik jumlah pembiayaan karena usulan opd dan yang memang harus di akomidir dan kita anggap penting. Dan dalam hal ini tidak ada dinamika yang luar biasa,” tuturnya.
“Makanya kami heran, ini kejadian luar biasa dan ini baru pertama kali. Saya baru ketemu bupati walk out saat pembahasan apbd yang ini di ajukan oleh dia sendiri. Oleh karena itu saya kira ini suatu problem,” tukasnya.(*/HR)