Kerinci – Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh siaga darurat bencana banjir dan longsor. Belasan ribu warga terdampak bencana, sementara curah hujan di dua daerah tersebut masih tinggi.
Gubernur Jambi, Al Haris turun langsung melihat kondisi warga terdampak bencana di dua wilayah tersebut, Selasa (2/1/2024) siang hingga malam tadi. Gubernur Al Haris melihat langsung warga terdampak bencana banjir, maupun insfratruktur yang terdampak longsor.
Gubernur Al Haris mengatakan dirinya sangat prihatin terhadap bencana banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh diawal 2024 ini.
“Kita prihatin dengan musibah banjir dan longsor di ke Kerinci dan Sungaipenuh ini, curah hujan tinggi dan banyak rumah warga dekat sungai ini sangat rawan,” kata Al Haris.
Terkait itu, Gubernur Al Haris menegaskan kepada pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh untuk terus siaga mengawasi warga yang berada di bantaran sungai. “Ungsikan warga yang didekat sungai, curah hujan masih tinggi, sewaktu-waktu air bisa naik, evakuasi warga ketempat aman,” ujar Al Haris.
Al Haris juga menegaskan agar pemerintah dua daerah tersebut memperbanyak pendirian posko-posko, baik posko keamanan, posko siaga, maupun posko kesehatan.
“Tolong perbanyak posko-posko, apakah terkait pengamanan Polri, TNI, Pol PP, posko tim siaga dan juga Pasko medis,”katanya.
Selanjutnya, kata Al Haris Pemerintah akan melakukan bantuan pangan, terkait itu dirinya berharap pemerintah Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh melakukan pendataan yang akurat terhadap warga terdampak bencana, begitu juga dengan kerusakan yang disebabkan banjir dan longsor.
Disebut Al Haris, data tersebut sangat penting untuk penanganan pasca bencana dan laporan untuk ke BNPB.
“Kita minta melakukan laporan, saya minta data lengkap pasca bencana, rumah rusak, tanggul, jembatan, jalan, dan sebagainya, itu kita laporkan segera ke BNPB. Saya melihat banyak titik yang sangat rawan yang harus kita tangani segera, kita ajukan dana ke BNPB. Secara Lisan saya sudah WA PNPB,”sebutnya.
Pada pantauannya ke posko pengungsian warga, Gubernur memberikan bantuan pangan berupa makan siap saji, kasur, tenda dan sebagainya.
Bencana banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Kerinci dan Sungaipenuh awal 2024 ini disebut yang terparah dalam beberapa tahun terakhir.
Pj Bupati Kerinci Asraf mengatakan bencana banjir diawal 2024 sejauh ini mengakibatkan dua korban jiwa, banjir melanda 9 Kecamatan, 41 desa, 7.639 jiwa dan 3.036 KK.
“Selain itu banyak sawah terdampak, ada yang baru tanam dan yang akan panen. Bencana longsor juga terjadi disejumlah titik yang mengakibatkan terganggunya akses jalan dan jembatan putus. Itu data sementara dan kita masih terus melakukan pendataan,” kata Asraf.
Banjir parah juga melanda Kota Sungaipenuh, sebanyak 32 desa di beberapa kecamatan terdapat banjir, bahkan akibat banjir diawal 2024 ini membuat warga harus dievakuasi.
Eks kantor DPRD Kota Sungaipenuh menjadi tempat yang paling banyak menampung warga korban banjir.Lokasi posko pengungsian ini menjadi titik yang dikunjungi Gubernur Jambi Al Haris. Dirinya memastikan kondisi posko harus tersedia makanan, air bersih dan tim medis. Pada kesempatan itu, Al Haris juga memberikan bantuan dan sumbangan kepada pengungsi.
“Saya ingin pastikan semua pengungsi disini aman, baik makanan, dan juga tenaga medisnya. Sekali lagi saya minta agar warga untuk sementara yang tinggal dipinggir sungai untuk dievaluasi, karena hujan deras masih terus mengguyur Kerinci dan Sungaipenuh,” tukas Al Haris.*