TANJAB BARAT, KUALA TUNGKAL, JN – Kemajuan zaman yang ditandai dengan disrupsi digital ternyata membawa tantangan serius terhadap moral dan etika publik. Isu-isu mulai dari judi online, pinjaman online, hingga etika politik yang merosot menjadi sorotan utama dalam Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Rakorda MUI yang mengusung tema “Sinergi Ulama dan Umara dalam Menanggulangi Krisis Moral dan Ekonomi Digital, Judi Online, Pinjaman Online, Perceraian, dan Etika Politik” ini secara resmi dibuka oleh Bupati Tanjung Jabung Barat, Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag., pada Jumat (31/10) di Hotel Cahaya.
Era Disrupsi: Ancaman Nyata Bagi Moral Masyarakat
Dalam sambutannya, Bupati Anwar Sadat secara lugas memaparkan tantangan yang dihadapi masyarakat di era digital ini. Menurutnya, meskipun teknologi membawa kemudahan, ia juga membuka ruang lebar bagi penyimpangan moral.
“Fenomena seperti judi online, pinjaman online, meningkatnya angka perceraian akibat tekanan ekonomi, serta menurunnya etika politik di ruang publik menjadi tantangan besar bagi masyarakat modern,” ujar Bupati Anwar Sadat.
Ia menekankan bahwa tantangan ini tidak dapat dihadapi sendiri-sendiri, melainkan harus dijawab melalui sinergi yang kuat antara ulama (pemimpin agama) dan umara (pemimpin pemerintahan).
Sinergi Ulama dan Umara: Pondasi Peradaban Islam
Bupati menegaskan bahwa hubungan ulama dan umara bukan sekadar slogan, melainkan fondasi historis dan teologis peradaban Islam. Sinergi ini berfungsi sebagai penerang bagi kebijakan pemerintah dan pelindung dalam menegakkan keadilan, memastikan umat hidup seimbang antara spiritualitas dan kemajuan zaman.
Komitmen Pemkab Tanjung Jabung Barat untuk memperkuat kemitraan ini diwujudkan dengan membuka ruang seluas-luasnya bagi MUI.
“Setiap langkah pembangunan harus berpijak pada prinsip kemaslahatan umat dan keluhuran akhlak,” tutur Bupati, menandaskan bahwa masukan, pandangan, dan fatwa moral dari MUI akan menjadi panduan utama dalam pembangunan daerah.
Menutup sambutan, Bupati Anwar Sadat menyampaikan harapannya agar Rakorda yang berlangsung selama dua hari (31 Oktober-1 November 2025) ini menghasilkan solusi yang konkret.
“Dengan penuh harap dan optimisme, mari jadikan Rakorda ini sebagai momentum memperkuat kolaborasi ulama dan umara dalam mewujudkan Kabupaten Tanjung Jabung Barat Berkah Madani,” pungkasnya.
Acara pembukaan Rakorda ini turut dihadiri oleh Ketua MUI Tanjab Barat Prof. Dr. H. Ahmad Syukri Saleh, M.A., perwakilan unsur Forkopimda, pengurus MUI dari 13 kecamatan, serta pimpinan organisasi Islam, tokoh agama, dan tokoh masyarakat lainnya.








