Menurut Pangdam, pengamanan Pilkada Tahun ini, masih berkaca pada Pilpres sebelumnya. Khususnya di daerah rawan terjadinya kericuhan saat pelaksanaan Pilkada.
“Ada strategi khusus tentu kita siapkan, kita bisa menganalisa daerah rawan,” kata Pangdam.
Salah satu strategi untuk mengurangi terjadinya kericuhan atau konflik tersebut, Pangdam Meminta untuk TNI Polri menurunkan lebih banyak personil.
“Mungkin nanti harus ada koordinasi terkait Pilkada ini, jangan sampai nanti ada konflik dalam proses Pilkada,”ujarnya.
Lebih lanjut Pangdam menekankan bahwa Kodam II/Swj beserta jajarannya dalam Pilkada tetap menjunjung tinggi netralitas TNI dan melaksanakan tugas pengamanan secara profesional dan tetap mengawasi dan melaksanakan pendisiplinan masyarakat secara terus menerus di masa adaptasi kebiasaan baru.
“Upaya dalam pengamanan Pilkada tahun 2020 dilaksanakan secara profesional dan menjadi salah satu referensi penting dalam mengawal, mengamankan dan mensukseskan Pilkada Tahun 2020,” imbuhnya.(*/DS)