TANJAB BARAT – Kepolisian Resort Tanjung Jabung Barat, akan melakukan penelusuran terkait adanya informasi kelompok radikal jaringan Jamaah Ansarul Daulah (JAD) diwilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
BINDA Provinsi Jambi sebelumnya menyebutkan bahwa, setidaknya terdapat lima daerah dipropinsi Jambi yang menjadi wilayah pemantau BIN. Kelima wilayah itu yakni Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Muaro Jambi, Kota Jambi Bungo dan Tebo. Namun, dari lima daerah itu Kabupaten Tanjabar merupakan terbanyak keberadaan kelompok pecahan JAD.
Terkait hal tersebut Kapolres Tanjabbar AKBP Guntur Saputro, menyebutkan bahwa, pihaknya sejauh ini belum mendapatkan informasi terkait keberadaan kelompok pecahan JAD di Tanjabbar.
Namun demikian, pihaknya kata Guntur akan tetap waspada. Terhadap jaringan radikal tersebut. ” Kalau kita belum mendapat informasi masuk dari BINDA , ya terkait hal itu,” Ucapnya.
Ia menyebutkan bahwa, saat ini pihaknya terus memperketat pengawasan dan pengamanan di semua wilayah Tanjabbar.
” Kita tidak boleh underestimate
Kejadian di Makassar itu tetap kita lakukan peningkatan,” Sebutnya.
Ia secara tegas menyatakan bahwa, jika pihaknya akan melakukan penelusuran lebih dalam terkait informasi dari Binda Provinsi Jambi. Jika Tanjabbar menjadi satu dari lima Kabupaten yang memiliki jaringan JAD.
” Kita akan telusuri lagi jaringan yang ada ini apa mengapa dan gimana. Apakah itu sudah teridentifikasi apakah itu prediksi,” Tukasnya.
Disisi lain, Guntur menyebutkan bahwa sejauh ini antisipasi sudah dilakukan pihaknya, termasuk tempat ibadah menjelang paskah nanti. Ia pun meminta agar pelaksanaan paskah dilakukan secara virtual selain di masa pandemi juga mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
” Kita sudah mengumpulkan pengurus 55 gereja di Tanjabbar dan perayaan paskah nanti. Kalau bisa melalui virtual dan bagi yang tidak online jemaat nya harus di atur,” Sebutnya.
Kemudian, koordinasi dengan tempat ibadah juga sudah dilakukan termasuk pengamanan saat paskah nanti. Baik pengamanan dari internalnya maupun dari koordinasi pengamanan luar.
” Dan juga pengamanan internal dan remaja gereja harus di libatkan jemaat yang ada harus di libatkan terdaftar sebagai jemaat di gereja itu,”ungkapnya
Selain itu koordinasi lintas sektor, kata Guntur sudah dilakukan pasca terjadinya bom bunuh diri Makassar. Pra tokoh masyarakat dan tokoh agama serta pemuda menjadi prioritas koordinasi.
” Kita juga sudah kumpulkan tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan lintas agama,
Kita meminta semua pihak saling menjaga dan melindungi apalagi saat perayaan agama masing masing.
Mantan Kasubdit Indagsi Polda Jambi ini menyebutkan bahwa, jalur laut juga menjadi prioritas untuk pengamanan. Sebab, bisa menjadi jalur masuk bagi orang yang berkepentingan.
” Kemudian kita memiliki jalur air dan darat di prediksi menjadi rawan dan kita sudah tingkatkan dengan kewaspadaan dan meningkatkan pemeriksaan dan meminalisir yang ada.” Pungkasnya.(*)