PENETAPAN PASANGAN CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT TERPILIH PADA PEMILIHAN SERENTAK TAHUN 2024 Gelar Rapat Pleno Terbuka, KPU Tanjab Barat Tetapkan Pasangan Terpilih Anwar Sadat – Katamso Mendukung Perkembangan UMKM, Paguyuban Sinar Mas Jambi Gelar Festival Kuliner Kadiskes Tanjabbar Buka SHK Retardasi Mental dan Stunting pada Bayi Baru Lahir Tahun 2024 Tingkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat, Dinkes Tanjabbar Luncurkan Program ILP

Home / Kesehatan / Tanjabbar

Senin, 9 Desember 2024 - 19:06 WIB

Kadiskes Tanjabbar Buka SHK Retardasi Mental dan Stunting pada Bayi Baru Lahir Tahun 2024

TANJABBAR, JN- Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjung Jabung Barat menyelenggarakan Pertemuan Penguatan Skrining Hipotiroid Kongenital Cegah Retardasi Mental dan Stunting Pada Bayi Baru Lahir Angkatan I Tahun 2024.

Kegiatan ini buka langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, H. Zaharudin, SKM. Dalam sambutannya Zaharudin menyampaikan
Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) dilakukan dengan menguji kecukupan jumlah hormon tiroid dalam darah bayi.

Hal ini kata dia bertujuan mendeteksi kelainan hormon tiroid yang menjadi salah satu resiko timbulnya gangguan fisik dan mental dalam masa tumbuh kembang anak. Skrining Hipotiroid Kongenital dilakukan pada bayi usia 48-72 jam, dengan cara mengambil 2-3 tetes darah dari tumit dan di teteskan kedalam kertas saring (BMHP SHK) dan selanjutnya diperiksa dilaboratorium untuk diketahui kadar TSH dalam darahnya.

Baca Juga :  Jadi Calon Wakil di Pilgub, Safrial Ajukan Ini ke Fachrori Untuk Tanjab Barat

” Pemeriksaan SHK di dukung oleh JKN diseluruh provinsi sehingga semua bayi dapat mengakses pelayanan ini tanpa hambatan keuangan.” Ujarnya.

Kadiskes menyebutkan, Pemerintah serius dalam program SHK ini sehingga tertuang melalui Permenkes Nomor 78 Tahun 2014 tentang Skrining Hipotiroid Kongenital. Selain itu dukungan lain terdapat pada Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : HK.01.07/MENKES/1511/2023 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelayanan Kebidanan dan Neonatal.

” Program SHK ini memberikan manfaat yang besar bagi perkembangan dan pertumbuhan normal bayi. Oleh karena itu penting bagi semua orangtua, khususnya ibu untuk menjalani pemeriksaan SHK pada bayi yang baru lahir.” Ungkapnya.

Baca Juga :  Jenazah Pratu Barasa Bersama 2 Prajurit TNI Yang Gugur Diberangkatkan Ke Kampung Halaman

Demikian, ia berharap semua bayi dalam Kabupaten Tanjung Jabung Barat dilakukan pemeriksaan/Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) di Puskesmas. BMHP yang ada di Puskesmas harus digunakan dalam pelayanan SHK terhadap bayi baru lahir sehingga mencegah terjadinya retardasi mental dan stunting.

” Jangan ada lagi bayi yang baru lahir di Puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya yang tidak dilakukan Skrining Hipotiroid Kongenital di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Puskesmas atau tenaga kesehatan terutama tenaga bidan dalam pelayanan persalinan harus proaktif menjelaskan kepada orangtua atau keluarganya tentang pentingnya dilakukan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) terhadap bayi baru lahir. ” Bebernya.(*)

Share :

Baca Juga

Politik

Wakil Ketua DPRD Tanjabbar, Reses Pertama Masa Sidang ke Kecamatan Pengabuan – Senyerang

Infrastruktur

Soroti Jalan Manunggal II Parit 4, Assek: Kita Bisa Perintahkan BPK Untuk Audit

Tanjabbar

Kejari Tanjab Barat Gelar Perpisahan dengan Kasi Pidum

Pemerintahan

Bupati Anwar Sadat Sambut Kunjungan Audiensi Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Jambi

Tanjabbar

Kamenag Belum Tentukan Besaran Zakat Fitrah di Tanjabbar

Covid-19

Pasien Covid-19 di Tanjabbar Bertambah Empat, Dua Diantaranya Anak-Anak Klaster PetroChina

Tanjabbar

Kasus Pelecehan Seksual Terhadap Anak Di Tanjabbar Meningkat Hingga 70 Persen

Covid-19

Tanjabbar Zona Merah, Wadansatgas Covid-19 Patroli Bersama Pembatasan Jam Malam

https://iplwin-login.in/

deposit 25 bonus 25

https://joetourist.ca/