TANJAB BARAT – Siswa di Tanjab Barat harus bahagia. Itulah cita-cita Asmawaty Simanungkalit, guru kelas tiga SDN 22/V Pematang Lumut Tanjab Barat. Selama pandemi, ia mengajak siswa belajar sambil bermanin. Salah satunya membuat dengan video pembelajaran sederhana.
“Siswa mencermati video yang saya buat, lalu mereka yang memiliki gawai untuk membuat video serupa,” ujar Suri panggilan akrabnya yang juga fasilitator daerah Program PINTAR Tanoto Foundation, Rabu, (12/8/2020).
Walaupun belajar dari rumah, siswa Suri sangat menikmati pembelajaran jarak jauh yang ia lakukan. Terbukti banyak dari mereka yang ketagihan untuk membuatnya.
Natasya Putri, mengatakan bahwa perasaannya sangat senang melalaui pembelajaran dengan video pembelajaran yang dibuat guru.
“bisa lebih cepat memahami,” ujar Natasya.
Lain lagi dengan Delvin Adelio Natannael yang mengatakan bahwa video yang dibuat gurunya memotivasi dirinya membuat video juga.
Delvin mengaku menyukai pembelajaran melalui foto lalu digabungkan menjadi sebuah video.
Apalagi dengan banyaknya materi pembelajaran di YouTube, dirinya ingin membuat hal serupa.
Ditanya cita-citanya ingin menjadi apa, ia mengaku ingin menjadi YouTuber.
“YouTuber, keren aja,” jawabnya pasti.
Buat Saku Belajar
Lain lagi kreativitas yang dibuat Nina Nurdiawati, guru Pendidikan Agama Islam SDN 173/V Tanjung Benanak Merlung. Selama pandemi ia membuat kerajinan saku belajar yang digunakan untuk menyimpan rangkuman pelajaran.
“Bahannya mudah ditemukan, dan bisa memanfaatkan barang bekas,” ujar Nina.
Proses pembuatan saku belajar dsangatlah mudah. Langkah pertama pembuatan ini peserta didik mengumpulkan bahan pembuatan memori disakuku seperti kardus, kertas karton, pewarna, lem, gunting, penggaris, solasiban hitam.
Kemudian pada saat pembuatan siswa dapat membuat saku sesuai karakter tokoh atau gambar yang mereka senangi, seperti siswa yang bernama Azzahra menyukai doraemon, maka Azzahra membuat karakter yang disukainya.
“Iya suka doraemon, jadinya ditempel gambar doraemon,” ucap Azzahra.
Setelah mereka mengguntingnya mereka dapat menempel kertas karton yang telah diberi nama mereka masing masing dan diberi warna agar terlihat menarik. Kemudian siswa menulis rangkuman pelajaran yang telah dipelajari.
“Kertas satu lembar ataupun kertas lainnya dan setelah selesai mereka dapat, memasukkkan apa yang mereka tulis ke dalam saku belajar untuk mereka simpan di dalamnya dan dapat dibaca kembali kapanpun mereka inginkan,” ujar Nina yang pernah mengikuti pelatihan Tanoto Foundation.(*/MR)