TANJABBAR – Kasus penyebaran virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terhadap hewan jenis sapi saat ini tengah marak terjadi, di wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat sendiri baru satu ditemukan terhadap ternak kaki empat tersebut.
Hal tersebut seperti yang dikatakan oleh Kabid Peternakan Disbunak Tanjabbar, Raman. Ia menyebutkan kasus ternak yang terjangkit virus PMK di Tanjung Jabung Barat sejauh ini, baru dideteksi satu ternak.
” Sejauh ini baru satu kasus ternak yang terjangkit virus Penyakit Mulut dan Kuku.” Katanya.
Ternak yang terjangkit virus PMK. Kata Raman, diketahui setelah dikakukan uji laboratorium di Sumatra Barat (Sumbar).
” Kita ambil sampel ternak yang sakit itu kita bawa ke leb sumbar tiga hari kemudian baru tau hasilnya dan hasilnya positif tapi ternak tersebut sudah mati,” Sebutnya Senin (20/6/22).
Ia menuturkan, Terhadap PMK yang sedang terjadi saat ini, masyarakat dan peternak tidak perlu khawatir, karena kata Raman hewan tersebut masih bisa di konsumsi dengan syarat tertentu.
” Bisa di konsumsi dengan direbus minimal 30 menit baru bisa di konsumsi. PMK Tidak menular kemanusia,” Ungkapnya.
lebih lanjut ia mengatakan, untuk mengantisipasi sebaran virus PMK tersebut, pihaknya akan pembentukan tim Satgas PMK, Tim itu nantinya bertugas melakukan pengecekan hewan dan pemantauan lalulintas hewan.
” Tim satgas tengah di bahasĀ mudahan segera dibentuk. Nanti punya tugas pengawasan dan lalulintas juga.” Tandasnya
Saat ini pihaknya masih membahas untuk pembentukan tim Satgas PMK di Kabupaten Tanjab Barat. Tin itu nantinya bertugas melakukan pengecekan hewan dan pemantauan lalulintas hewan.
” Tim satgas tengah di bahasĀ mudahan segera dibentuk. Nanti punya tugas pengawasan dan lalulintas juga.” Bebernya.
Selain itu, kata dia Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Tanjabbar, jelang hari raya idul Adha nanti, pihaknya akan melakukan pengecekan kesehatan sapi yang akan di jadikan Qurban.
” Sehari sebelum di potong sapi dan kambing akan kita cek kesehatannya terlebih dahulu,” Ucapnya.
Dia menyebutkan hal itu dilakukan untuk mengantisipasi hal yang tidak di inginkan seperti PMK atau yang lainnya. Sehingga hewan Qurban layak di konsumsi.
” Tujuannya untuk memastikan kesehatan hewan hewan itu sebelum di lakukan penyembelihan. Agar masyarakat dalam mengonsumsi hewan Qurban benar benar daging yang sehat dari penyakit – penyakit.” Pungkasnya.(*)